Wednesday, January 18, 2012

Kurangnya Sosialisasi pengenalan Uang keluaran Terbaru

Beberapa hari yang lalu, saya baru saja dapet duit dr mertua nya kk saya , dan uang yg saya terima tersebut, kebetulan uang keluaran terbaru, karna saya sudah pernah liat penampakan tuh uang, jadi nyante ajjah, lah uang yang keluar dari ATM itu ga da dunk yang uang Palsu.


Nah tu uang yang saya dapet dr ATM, saya pake buat beli Pulsa di konter dekat rumah ibu saya, tapi belum pergi saya dr sana, malah dipanggil saya yg punya konter.
Kira2 begini percakapan nya

Ibu : nak, maaf, ne uang kek nya uang palsu ya nak? ibu takut na nanti ga laku nak.

Fa : owh, itu uang baru bu, tanda yang buat org tuna netra nya sekarang nongol bu, uda gitusekarang tanda nya juga double. yang saya tau, uang keluaran terbaru udah ada sejak bulan November bu, cuma dari pecahan 10.000, 20.000, 50.000, dan pecahan 100.000 aja yg baru.

Jadi gene bu, Kalo pecahan 20.000 tanda buat tuna netra itu kan segi empat, biasa nya kan ga nampak, cuma bisa diraba, nah di Uang yg baru, tanda itu selain bisa diraba juga bisa dilihat.

kalo pecahan 50.000 kan tanda buat tuna netra nya segitiga, biasa juga cuma bisa di raba tapi skrg selain bsa diraba juga bsa di lihat. 

nah kalo yang 100.000 setau saya tanda buat tuna netra nya kan lingkaran, jadi sekarang uang keluaran terabaru tanda buat tuna netra nya nongol.

Ibu : owh, ibu ga berani nak, ibu takut karna belom pernah terima uang yang begini. ibu dah lama ga ke bank, jd ga tw ada uang baru.

Fa : ya udah bu, kalo ga berani, saya tukar ajjah duit nya *sambil keluarin

begitulah kira2 percakapan saya sama si ibu2 penjaga warung.

Sebel banget deh, karna masih banyak masyarakat, khusus nya pedagang2 yang belum mengetahui wujud dari uang baru keluaran Bank Indonesia.



Sekedar Pemberitahuan buat yang belum tau wujud dari si Uang baru, dan perubahan2 yang ada dari uang baru.

ene nech penampakan duit nya




Adapun ciri-ciri perubahan tersebut adalah :

1.Pecahan Rp 20.000 Tahun emisi 2004

Penambahan unsur pengaman rainbow printing disebelah kanan gambar utama pada bagian depan uang berupa bidang berbentuk segi empat yang memiliki efek berubah warna apabila dilihat dari sudut tertentu.

Penambahan desain berbentuk lingkaran kecil berwarna hijau dan ditengahnya berwarna putih yang letaknya tersebar di sebelah gambar utama pada bagian depan uang dan belakang uang.

Perubahan kode tuna netra (blind code) berupa dua buah empat persegi panjang yang semula tidak kasat mata (invisible) menjadi kasat mata dan terasa kasar apabila diraba (cetak intaglio), terletak di samping kiri gambar utama pada bagian depan uang.

2. Pecahan Rp 50.000 Tahun emisi 2005

Penambahan unsur pengamanan rainbow printing di sebelah kanan gambar utama pada bagian depan uang berupa bidang berbentuk segi empat yang memiliki efek berubah warna (efek pelangi) apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Penambahan desain berbentuk lingkaran kecil berwarna oranye dan ditengahnya berwarna putih yang ketaknya tersebat di sebelah gambar uatamanya pada bagian depan dan belakang uang.

Perubahan kode tuna netra (blind code) berupa dua buah segi tiga yang semula tidak kasat mata menjadi kasat mata dan terasa kasar apabila diraba (cetal intaglio) terletak di samping kiri gambar utamanya pada bagian depan uang.

3. Pecahan Rp100.000 Tahun Emisi 2004

Penambahan unsur pengaman rainbow printing di atas gambar utama pada bagian depan uang berupa bidang berbentuk segi empat yang memiliki efek berubah warna (efek pelangi) apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Penambahan desain berbentuk lingkaran-lingkaran kecil berwarna merah dan ditengahnya berwarna putih yang letaknya tersebar di sebelah gambar utama pada bagian depan dan belakang uang.

Perubahan kode tuna netra (blind code) berupa dua buah lingkaran yang semula tidak kasat mata (invisible) menjadi kasat mata dan terasa kasar apabila diraba (cetak intaglio), terletak di samping kiri gambar utama pada bagian depan uang.

Penambahan penulisan DEWAN PERWAKILAN DAERAH pada gambar utama di bagian belakang uang yang semula bertuliskan

“MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT”

menjadi

“MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH”.

Menghilangkan unsur pengaman berupa Irisafe yang terletak di samping kanan gambar utama pada bagian depan uang.

Untuk diingat, uang kertas pecahan Rp 20.000 TE 2004, Rp50.000 TE 2005 dan Rp100.000 TE 2004 desain lama masih tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah sepanjang belum dicabut dan ditarik dari peredaran oleh Bank Indonesia.

No comments:

Curhat nya Pengamat Media Sosial

Saya mengamati banyak hal, selain tentang buku-buku nya Ika Natassa yang akan dijadikan film, nama teman-teman yang berubah menjadi nama...