Kawan, jika karna orangtua atau umurmu diatas 30 maka kamu terpaksa
menikah,
ntah dengan seseorang yang dikenalkan orangtua mu
ataupun
dengan pilihan terakhir yang kamu pilih
dan (sepertinya) kamu sendiri berusaha mencoba
untuk meyakinkan diri
untuk mencintainya setelah
menikah nanti,
selamat kawan!
Karna kamu telah mengambil peran HANYA sebagai seorang istri/suami saja,
bukan benar² menjadi seorang istri/suami.
Karna keterpaksaan itu biasanya seperti gunung merapi yang aktif,
kita tak kan pernah tau kapan ia akan meletus..
Jika kamu menikah hanya karna menyenangkan hati orangtuamu saja,
berbaktilah dengan yang sebenar2nya,
pikirkanlah baik² jika kamu memang
ingin membahagiakan mereka
Maka bahagiakanlah pula menantu pilihan mereka,
jalanilah dan bersabarlah jika kebahagianmu takkan pernah kamu rasakan lagi
karna nanti akan ada saat dimana kamu merasa,
bahwa dia yang kamu nikahi bukan dia yang ingin kamu bahagiakan...
Berpikirlah kawan,
menikah itu bukan main²
menjadi orangtua juga
bukan main²,
jangan coba2 dengan pernikahan,
karna sekali ijab di
qabulkan,
maka kamu dan dia sah menjadi suami dan istri..
No comments:
Post a Comment