Ketika
memutuskan untuk memilih pasangan hidup, tak ada satu orang pun yang
ingin melakukan kesalahan. Namun dengan tingkat perceraian hampir 70
persen dibandingkan tahun 2011, kelihatan bahwa mereka (yang telah
menikah) banyak yang membuat kesalahan serius dalam masa pendekatan
mereka untuk menemukan Mr/Ms Right!
Tuesday, December 10, 2013
Monday, December 09, 2013
Jujurlah Pada Pasangan Anda
Buat yang sering memendam perasaan kesal pada pasangan sebaiknya mulai sekarang diungkapin aja deh, daripada kena stroke krn terlalu lama memendam perasaan kesal terhadap psangan nya, karna, ketika seseorang sudah trserang stroke, kamu, bukanlah kamu yang sekarang *belajar ilmu sabar + memahami + menerima pasangaan apapun kondisinya sejak tinggal dengan penderita stroke*
Kutipan diatas adalah status di fb saya tadi pagi, ya, saya memang
mendapatkan banyak sekali pelajaran hidup sejak saya memutuskan pindah
dari rumah saudara saya, dan memilih untuk kos. Kos yang saya pilih itu,
kos yang tinggal satu atap bersama ibu kos bserta keluarganya, saya
memang lebih memilih kos yang masih berasa kekeluargaanya, dan yang
pastinya jam malam nya juga lebih ketat, memang itu yang saya inginkan.
Saya baru 2 minggu disini, dan saya baru mengetahui bahwa suami si
ibu kos ini ternyata terserang stroke sejak 7 bulan yang lalu, bapak ini
dulunya, sebelum terserang stroke bukan seorang pemarah, bukan
seseorang yang mau menaikkan intonasi suaranya terhadap orang lan,
apalagi istri nya, semua tetangga mengatakan hal yang sama.
Ibu kos saya, Ibu Lis ini bisa dibilang wanita
yang mandiri, mampu mengerjakan apapun tanpa bantuan suaminya, sepele
mungkin awalnya, ketika seorang istri yang tidak membutuhkan kehadiran
suaminya, jarang meminta bantuan suami ataupun tidak begitu perduli pada
apa yang suami nya rasakan ketika ternyata istrinya mampu berdiri
sendiri tanpa ada suami dalam hal apa pun, termasuk mencari tambahan
uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Sehari-hari suami nya
bekerja mencari nafkah menjual jasanya dengan becak motor tua nya, Ibu
Lis ikut membantu mencari nafkah dengan mengerjakan banyak hal, dari
mulai memasak untuk katering, menjual kue dan membantu menyuci pakaian
untuk mereka yang meminta tolong bantuanya.
Selama lebih dari 20 tahun pernikahan mereka, sebenarnya sang Suami
merasa beliau masih mampu mencari nafkah untuk keluarganya sendiri, namun
hal tersebut ia pendam sendiri, hanya ia tahankan pemikiran tersebut
didalam hatinya, karna jika ia mengungkapkan isi hatinya, bisa-bisa sang
istri merasa berang dan merasa bahwa apa yang dilakukan nya membantu
mencari nafkah suaminya selama ini hanyalah sia-sia, dan sang suami tahu
persis apa yang akan terjadi, mereka akan bertengkar hebat karna sang
istri merupakan wanita yang memang keras mengenai keinginanya.
Dulu Ibu Lis ini merasa, suaminya bukan seseorang yang mampu memendam
perasaan yang tak mampu diketahuinya.
Sebagai seorang istri, sudah
selayaknya lah pula kalau ia merasa mengenal siapa suaminya, namun
ternyata tidak, suaminya yang baik hati, bukan seorang pemarah, yang
selalu meng-iya-kan apa permintaan istri nya, dan jarang sekali
tersinggung terserang stroke karna ternyata ada perasaan yang
berpuluh-puluh tahun dipendam rapat-rapat karna tak ingin ada
pertengkaran, dan tak ingin memperpanjang masalah.
Siapa yang tak shock, ketika suaminya yang baik, bisa dikatakan bukan
lagi jarang, bahkan tak pernah membentaknya, berubah menjadi sosok yang
pemarah, lebih mellow, lebih emosian dan tak mau jauh dari istrinya.
Istri mana yang tak sedih, ketika mengetahui penyebab nya ternyata karna
hanya tak ingin mengungkapkan isi hati yang sesungguhnya pada sang
istri yang membuatnya berubah menjadi seseorang yang lain dan menjadi
lemah fisiknya.
Ibu Lis mengatakan pada fa,
“Ujian Ibu yang paling berat fa, adalah ketika melihat Bapak yang sekarang tak pernah ada didiri Bapak yang pertama kali Ibu kenal, Bapak yang ceria sudah hilang..
Karna kesalahan Ibu sebagai istri yang tak mampu melihat bahwa sebenarnya sebagai seorang suami Bapak merasa kesalahanya lah yang tak mampu mencari nafkah sendirian, dan membuat Ibu ikut bekerja..
Melihat Ibu bekerja Bapak tidak setuju, namun karna Bapak mengetahui bahwa Ibu adalah seseorang yang keras kepala jika sudah berkeinginan lah yang membuat Bapak menyetujui ibu membantunya. Karna Bapak begitu mengenal siapa Ibu, namun tidak yang sebaliknya”
Jika Ulfa menikah nanti,Pilihlah seseorang yang mampu membuat fa mengungkapkan apa isi hati fa, saling jujurlah fa pada pasangan,
jangan pilih seseorang yang tak mau mendengarkan
apa pendapat kita,
jangan ulangi kesalahan Ibu ketika tak mampu melihat ada yang Bapak pendam selama bertahun-tahun,Ketika Bapak menganggap membuat Ibu bahagia
dengan tidak membahas permasalahan kecilyang ternyata malah berdampak besar seperti saat ini.
Bapak sebenarnya hanya ingin
membahagiakan istrinya dengan tidak membahas permasalahan tersebut, dan
Ibu hanya menganggap bahwa menunggu uang dari bapak saja tak cukup jadi
sudah sepantasnyalah Ibu membantu mencari nafkah untuk kebutuhan
bersama.
Ada yang salah diantara mereka, namun mereka memilih tidak melihat kesalahan tersebut
Ada yang salah diantara mereka, namun mereka memilih tidak melihat kesalahan tersebut
Menghadapi penderita stroke harus memiliki kesabaran tak berbatas,
mereka jauh lebih egois dibandingkan orang yang paling egois, lebih
kekanak-kanakan dibandingkan anak-anak, mereka lebih manja dibandingkan
cucu mereka, dan lebih cengeng dibandingkan wanita.
Tak jarang fa melihat langsung Bapak memukul dadanya sendiri dan
menangis meraung-raung karna panggilanya tak disauti sang istri,
membentak sang istri dan tiba-tiba menangis setelahnya karna sadar bahwa
sang istri matanya sudah berkaca-kaca.
Tapi Ibu Lis masih tetap
setia mendampingi sang suami, tetap menggandeng tanganya ketika berjalan
bersama, tetap melayani semua keperluan suaminya, dan sering fa melihat
mereka shalat berjamaah, meskipun Bapak sudah tak jelas cara
bicaranya.
Menikah itu menerima pasangan nya lengkap satu paket, ketika sakit maupun sehat.
ketika sehatnya dulu ia setia menemani Anda, janganlah Anda tinggalkan ketika ternyata setelah menikah pasangan Anda menderita sebuah penyakit, justru kehadiran Anda, sebagai seseorang yang dicintainya tetap terus berada disisinya ketika sakit, jauh lebih mujarab dibandingkan obat manapun.
ketika sehatnya dulu ia setia menemani Anda, janganlah Anda tinggalkan ketika ternyata setelah menikah pasangan Anda menderita sebuah penyakit, justru kehadiran Anda, sebagai seseorang yang dicintainya tetap terus berada disisinya ketika sakit, jauh lebih mujarab dibandingkan obat manapun.
Repost from here..
Subscribe to:
Posts (Atom)
Curhat nya Pengamat Media Sosial
Saya mengamati banyak hal, selain tentang buku-buku nya Ika Natassa yang akan dijadikan film, nama teman-teman yang berubah menjadi nama...
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEino1gBOpKU6t2XmLCBo-77dVEQalIxmHlULQvLOG2LRWEsDRffikasvWTP3aO7V_s0DSGiVpLrmJ1TUujjuTt3ekI-zdpWmKxCE8rPH-wkcowwxhsul9OXLtZ2edoGigXl4w0r8PPiY7F5/s320/file_1492928327.jpg)
-
Malam ini mau share dari twitternya akang Andre @ tausiyahku Malam Minggu si Akang bkin sejuk yang baca tuit²nya si akang. okeh cek...
-
Beberapa hari yang lalu jalan-jalan ke MUQ sebenarnya ga ada niatan untuk nyinggahi, tapi karna udah deket banget jadi ya sekalian aja disi...